Juni 29, 2020

Personal Branding Menuju Sukses di Dunia Maya

Katanya kalau ingin sukses di dunia maya maka harus punya Personal Branding. Ingin jadi blogger atau vlogger tentukan dulu personal brandingnya. Biar tayangannya jelas dan pengunjung maupun subscriber nyaman berlangganan, pilih dulu Personal Branding unikmu. Apa sih personal branding itu? Bagaimana cara memperolehnya?

Personal Branding adalah bagaimana kita mengembangkan dan memaksimalkan potensi/ keterampilan diri (skill), perilaku (behaviour), dan memahami nilai unggul (value) apa yang ingin dilakukan dan ingin dicapai dalam diri kita. Dengan kita mengasah kemampuan dan sering berlatih untuk memunculkan sebuah potensi diri, maka kita akan menemukan sebuah nilai unggul pada diri kita. Sehingga tidak perlu menjadi ahli, kita cukup belajar, menggali, mencari tahu, kemudian merangkaikannya menjadi sebuah karya yang disukai diminati dan dicari orang.

Dalam hal menulis pun sama, menulis merupakan kegiatan yang harus dibiasakan, supaya tulisan kita menarik perhatian orang lain. Salah satu cara menumbuhkan personal branding dalam menulis yaitu menentukan jenis tulisan dengan tema tertentu. Media menulis entah itu berupa artikel, buku, atau pun blog membutuhkan personal branding yang unik sehingga diminati banyak pembaca. 

Cara memunculkan personal branding dalam sebuah karya tulisan diantaranya dengan membuat judul yang menarik sehingga ketika orang mencarinya di search engine maka tulisan kita akan muncul. Contohnya dengan menggunakan kata manfaat, cara, resep, jitu, sukses dan sebagainya.

Hal-hal yang sangat penting tersebut diungkapkan oleh pa Agus Sampurno dalam pertemuan Diklat Menulis bersama Omjay di pertemuan ke 10. Semoga kita bisa mencari personal branding sendiri, mengungkapkan dalam karya entah dalam blog maupun vlog.





Juni 22, 2020

BERKARYA DALAM RAGAM NON FIKSI

“ Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian" (Pramoedya Ananta Toer). Kutipan tersebut diungkapkan oleh seorang penulis buku yang bernama Siska Distiana untuk menutup kegiatan dalam Diklat Menulis.


Apakah karya non fiksi itu? Karya non fiksi adalah tulisan yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan atau karya informatif yang terdiri dari bermacam ragam, antara lain: 
1. Berita
Suatu keterangan mengenai peristiwa yang sedang hangat. Teknis penulisannya yaitu hard news dan feature. Hard news adalah berita yang lugas dan singkat tidak bertele-tele. sedangkan feature adalah artikel kreatif yang bersifat menghibur. 
2. Essay 
Tulisan non fiksi yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulis (opini)
3. Catatan perjalanan
Tulisan tentang ulasan yang ditemui dalam kegiatan tersebut secara detail
4. Artikel informatif
 Jenis tulisan yang membahas sesuai secara detil dengan   tujuan untuk menambah pengetahuan tentang pembaca.
5. Best Practise 
Tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan suatu permasalahan, ini biasanya dipakai oleh guru di dunia pendidikan, dan biasanya ditulis dalam bentuk formal yaitu PTK (penelitian tindakan kelas).

Mengapa harus menulis? Inilah tiga alasan menulis yang beliau ungkapkan:
1. "Qoyyidul 'Ilma bil kitabi, Ikatlah ilmu dengan tulisan". Ini adalah satu hadist Rasulullah tentang menulis.
2. Berbagi ilmu/pengetahuan yang kita miliki dengan orang lain sekaligus 
3. Tulisan yang kita buat bisa kita jadikan legalisasi dan mematenkan ide-ide kita.
Beliau juga mengatakan, langkah mudah untuk menulis adalah dengan membuat kerangka tulisan terlebih dahulu, agar kita memiliki draft tulisan sehingga saat menulis nanti kita tidak tersesat jalan. Dari kerangka ini lalu kita bisa menyusun bagian pendahuluan atau pembuka, bagian isi dan penutup tulisan. Setelah disusun beliau biasanya mengendapkan dulu tulisannya untuk mengistirahatkan otak, setelah otak lebih jernih maka dibaca ulang jika ada kesalah ketik atau lainnya. Inilah yang disebut oleh beliau sebagai self editing. 

Selanjutnya beliau menjelaskan lebih detail dalam langkah langkah atau persiapan saat akan membuat sebuah tulisan
1. Mengeluarkan ide yang ada di pikiran Misalnya saya akan menulis tentang virus corona, maka semua yang saya pikirkan tentang itu saya tulis dulu. Biasanya saya menggunakan mind mapping sederhana untuk itu.
2. Menyusun, dan meletakkan di bagian pembuka, tengah, dan penutup tulisan.
3. Setelah semua selesai saya tulis, kemudian saya mengendapkan dulu tulisan itu. Minimal 15 menit saja. Tujuan mengendapkan ini adalah untuk mengistirahatkan otak.
4. Membaca tulisan itu kembali dan mengedit jika ada yang salah ketik atau letaknya tidak pas
5. Setelah semua oke, barulah tulisan di setor ke editor (jika itu tulisan pesanan), atau  diposting

Kemudian bagaimana menulis berita yang baik? Ini adalah empat kriteria dalam penulisan berita:
1. Harus terpenuhi dulu semua unsur beritanya. Apa itu? 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Jadi  sebuah berita harus bisa menceritakan siapa melakukan apa, kapan dan di mana dilakukannya, mengapa melakukan itu, dan bagaimana ia melakukannya.
2. Ada nilai aktualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas itu kecepatan berita ditayangkan. Jadi makin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita dan ditayangkan/dimuat, akan lebih diminati khalayak.
3. Kemudian faktualitas, ini bicara tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan peristiwa nyata.
4. Terakhir, kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca, makin banyak  membaca berita, maka akan lebih mudah memproduksi kata yang menarik pada naskah .

Juni 19, 2020

Sembilan Tips Menulis Resume

Teresia Sri Rahayu,S.Pd, SD, seorang guru dan juga blogger adalah penulis yang sukses. Berbagai hasil karyanya mendapat penghargaan. Dan juga blognya dikunjungi banyak orang berkat tulisannya yang selalu ter-update dan berkualitas serta dibutuhkan masyarakat dari berbagai kalangan. 

Dalam Diklat Menulis hari Rabu, 17 juni 2020, beliau memberikan tips untuk menulis:
1. Menulis resume sesegera mungkin, selagi topik itu hangat. Tujuannya agar tidak semakin banyak uraian yang terlewat. 

2. Menulis resume sesuai dengan gaya menulis kita sendiri. Just be your self. 

3. Tangkap point penting materi dari narasumber, modifikasi dgn kalimat sendiri (jangan asal copas materi dr chat) 

4. Gunakan pengantar yg menarik sebelum masuk di isi resume 

5. Gunakan heading dan sub heading agar resume terkesan lebih rapi tatanannya. Selain itu, penggunaan heading dan sub heading akan membantu pembaca memahami struktur tulisan. 

6. Tulislah resume dgn sepenuh hati. Bukan karen sekedar ingin mengerjakan tugas.
- Menentukan judul resume yg wow 
  ( https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-tulisan-yang-menarik-minat.html?m=1 )
- Mencari referensi terkait topik 
- Merancang "pasar" resume kita dan melakukan strategi promosi
- Merancang tampilan / visual resume dgn menambahkan gambar atau video di resume kita. 
-Melakukan editing sederhana (PUEBI)

7. Cari informasi terkait narasumber yg akan kita tulis materinya melalui resume. Semakin kita lengkap dalam memberikan gambaran narasumber, maka point kita akan menjadi lebih baik daripada peresume yg lain. Caranya : stalking akun medsos narasumber (FB, instagram, dll)

8. Gunakan aplikasi atau alat - alat lain yg mendukung kita dlm menulis resume, misalnya jika ada narasumber yg memberikan materi melalui youtube, maka putar videonya di hp, sambil ketik resumenya. Atau jika ada narasumber yg menyampaikan materi melalui voice note, gunakan aplikasi voice to text untuk mengubahnya menjadi text. 

9. Lakukan blog walking utk mencari informasi yg mungkin terlewat serta mencari inspirasi menulis.


Ternyata menulis resume itu tidak hanya menyalin dan menempel dari pembicaraan sebelumnya, tapi membutuhkan keterampilan yang bisa didapat dengan mencari dan membaca pengetahuan lain yang mendukung. Bahkan dari awal judul sampai akhir tulisan harus diatur supaya menarik dan membuat orang ingin membaca.



Juni 17, 2020

Konsistensi Nge-blog untuk menjadi Penulis Profesional

Menulis adalah keterampilan berbahasa yang harus terus dilatih. Salahsatunya dengan rajin menulis blog. Menjadi blogger artinya memiliki komitmen untuk menulis. Apa saja yang harus ditulis? seberapa banyak harus menulis? kapan dan bagaimana cara menulis di blog? Adalah Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd seorang guru yang juga blogger dan pelatih blog membagikan pengalamannya dalam kegiatan diklat menulis. 


Ada beberapa hal penting mengenai menulis dan juga nge-blog yang beliau sampaikan dalam kegiatan tersebut. Diantara poin-poin penting tersebut yang paling menarik adalah kata-katanya mengenai motivasi menjadi blogger,  "Motivasi menjadi faktor penting untuk menjaga konsistensi ngeblog. Motivasi ada dua yaitu dari hasil ngeblog dan target ngeblog Sekarang ini banyak blogger yang terjebak pada motivasi yang berorientasi pada hasil, khususnya penghasilan dari iklan. Ini motivasi yang sebaiknya dihindari, karena jika tak kunjung dapat penghasilan, kita akan mudah meninggalkan blog. Memasang iklan boleh saja tapi jangan terlalu banyak berharap. 
Apalagi bagi blogger yang baru membuat blog, perlu menunggu minimal 6 bulan jika ingin mendaftarkan blognya ke google adsense, itu pun tidak dijamin pasti diterima. Mari kita kembali pada tujuan awal bergabung dengan grup ini yaitu mengasah kemampuan menulis hingga menerbitkan buku. Blog digunakan sebagai media tempat kita menulis saja."

Kemudian beliau juga berbagi mengenai hambatan dalam mengerjakan blog. 
"Kurangnya Ide tulisan kerap menjadi penghambat aktivitas menulis kita, Terkadang  kita sudah berada di depan laptop dan siap menulis, tapi masih bingung mau menulis apa. Menurut saya, kita tidak perlu menunggu ide/kejadian hebat untuk bisa menulis. Saya memiliki prinsip, hal biasa yang kita lakukan/alami bisa jadi dianggap luar biasa bagi orang lain. Maka hal yang paling mudah ditulis adalah pengalaman/aktivitas sehari-hari di rumah atau di tempat kerja. Apalagi kita guru, tentu punya banyak cerita."

Tentunya hal-hal tersebut amatlah baik untuk dijadikanpedoman kita dalam menulis supaya motivasi kita tidak melulu kepada uang, tetapi lebih kepada berbagi ilmu dan pengetahuan supaya ketika tidak berhasil sampai menghasilkan uang, kita tidak akan terlalu kecewa dan terus berusaha memberikan yang terbaik dalam bentuk ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi siapa pun.

 

Juni 15, 2020

MAU

"Lakukanlah apa yang mau dan bisa kita lakukan. Banyak orang yang bisa tapi kadang tidak mau melakukannya. Bermodal mau maka akan menjadi bisa."

Demikian ucapan pa Bambang Purwanto yang juga blogger dalam sebuah diklat menulis.


Seorang guru, yang tidak hanya menjadi guru semata. Beliau menyalurkan kemauan menulisnya dalam blognya http://penamrbams.id 
Dengan menjadi blogger yang aktif, beliau juga bisa menerbitkan buku mengenai blog yang ia kelola.


Tidak berhenti sampai itu, beliau lantas membuat pelatihan untuk menjadi blogger. Beratus orang telah menjadi muridnya dan entah berapa orang yang telah termotivasi olehnya.

Benar kata beliau. Jika mau, maka bisa.

Juni 11, 2020

Memfasilitasi Guru Pelosok dalam "Menulis"

Berbicara tentang menulis, berkarya dalam tulisan, baik berbentuk artikel, laporan, penelitian, fiksi, non fiksi dalam bentuk buku, majalah, jurnal dan lain sebagainya, bisa dilakukan hanya oleh orang-orang yang memiliki akses memadai. Tidak adanya fasilitas teknologi maupun komunikasi, menjadikan tantangan yang sangat besar bagi mereka yang tidak memiliki akses keduanya, untuk membuat karya dalam bentuk tulisan. Akan tetapi tentunya tantangan ini tidak menjadi hambatan bagi mereka yang ingin berinovasi dan berkreasi.

Seorang tokoh guru yang juga penulis, yaitu Agung Pardini atau lebih terkenal dengan Guru Agung membagikan pengalaman dalam Diklat Menulis melalui Whatsapp Group.



Dengan menjadi bagian dari Dompet Dhuafa, beliau mengajak guru-guru yang mengabdi di pelosok daerah untuk menulis dan berkarya. Adapun keterbatasan kondisi geografis, alat komunikasi, teknologi dan budaya, justru menjadi tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.

Tidak sekedar menfasilitasi, kegiatan ini juga memberikan pendampingan intensif selama kurang lebih setahun. Buku-buku berkualitas yang edukatif dan inspiratif terlahir dari kegiatan tersebut. Sampai kepada proses mencetak, semuanya dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa. Dan buku tersebut tidak diperjual belikan tetapi dibagikan gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan. Buku-buku berkualitas yang tentunya dapat memberikan manfaat dan bagi dunia pendidikan.

Juni 10, 2020

Meraih Kolega dan Siswa untuk Berkarya

Seorang guru, untuk digugu dan ditiru. Tidak hanya mengajar, tetapi mendidik. Seorang guru, memberi contoh, kemudian mengajak, mengarahkan, membimbing dan memfasilitasi. Dialah guru yang sejati.

Dalam kegiatan "Belajar Menulis" melalui salah satu media sosial, hari senin, 8 Juni 2020, seorang guru yang juga penulis, membuktikan bahwa beliau bisa berprestasi. Melalui 460 buku ber-ISBN yang ia terbitkan, ia membuktikan bahwa seorang guru tidak hanya mengajar, tapi mendidik siswanya dan juga orang-orang sekitar dengan mengajak mereka untuk bersama-sama menerbitkan buku. 



Berprestasi sendirian memang hebat. Tetapi mengajak orang lain untuk berkarya dan menikmati prestasi bersama adalah kemampuan diatas level prestasi manapun.

Mari kita belajar dari beliau. Berprestasi dan berkarya dengan meraih orang-orang disekitar kita

Juni 06, 2020

Menulis adalah Keterampilan Bukan Bakat, Jadi Latihlah!

Adalah sebuah mitos ketika mengatakan menjadi penulis adalah bakat, bawaan sejak lahir. Banyak yang tidak mau memulai menulis hanya karena merasa dirinya tidak berbakat. Padahal dalam pembelajaran bahasa manapun menulis memiliki nilai setara dengan membaca, menyimak dan berbicara. Keempatnya adalah keterampilan berbahasa yang diperoleh melalui belajar, berlatih dan berusaha. 

Keterampilan menulis bisa diperoleh dari tiga keterampilan lainnya, membaca dari berbagai sumber, menyimak orang-orang, binatang maupun tumbuhan disekitar, juga dari sumber lainnya secara digital, berbicara dengan orang lain tentang kehidupan, tentang masalah yang dihadapi, tentang kegembiraan, dan tentang keinginan. Dari ketiga keterampilan itu bisa menuntun kita dalam menambah pengetahuan dan mencari ide untuk menulis.

Tidak hanya satu jenis tulisan, berbagai tulisan bisa terwujud setelah melalui proses panjang yang berbeda. Apa yang kita baca dengar dan simak mengenai apapun bisa menjadi cerita fiksi yang beragam, tentang pahit manis kehidupan, tentang misteri, tentang khayalan, tentang ketakutan bahkan gabungan dari pengetahuan dan teknologi bisa menjadi fiksi ilmiah yang luar biasa. Dari kebutuhan orang-orang sekitar pun bisa menjadi bahan untuk kita menulis buku panduan atau pedoman, buku latihan, buku tips dan trik, dan lain sebagainya. 

Banyak yang beranggapan bahwa ketika seseorang sudah menjadi novelist, ia tidak bisa menjadi spesialis dibidang lain. Padahal kekayaan imajinasi, kekayaan pengetahuan, dan ragam lingkungan memungkinkan kita untuk itu. Contohlah ibu Sri Sugiastuti atau ibu Kanjeng.

Berbagai jenis buku telah beliau terbitkan dengan sangat berhasil. Menurut beliau, "Menulis itu keterampilan, bukan bakat..jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar bapak ibu. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup. Tentu saja membaca yang selektif dengan kacamata yang utuh. Istikamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan itu menemui takdirnya. Jangan risaukan, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas. Dan menulislah apa yang disukai dan kuasai."

Ilmu menulis juga beliau bagikan dalam kesempatan tersebut. Salah satunya cara menjadi penulis. Berikut langkah-langkah untuk menjadi seorang penulis:
1. Banyak membaca
Penulis membutuhkan ide atau gagasan, dan ide atau gagasan itu banyak kita dapatkan dari membaca. Ada banyak jenis bacaan yang bisa kita baca tergantung minat kita. Apa yang kita baca amat menentukan gaya kepenulisan kita
2. Mencoba menulis. 
Tuliskan saja apa yang ingin Anda tuliskan, bahkan ketika Anda tidak punya ide sama sekali Anda pun bisa menulis cerita bahwa Anda sedang tidak punya ide. Menulis bisa melalui media apa saja, bisa Anda tulis di komputer Anda, buku harian Anda, ataupun di media sosial seperti facebook, dan juga blog. Semakin banyak kita menulis maka kita semakin mengasah kemampuan kita untuk menulis.
3. Mengirimkan tulisan
 Setelah Anda mencoba banyak menulis tentang apapun itu baik artikel, puisi, atau pun cerpen, cobalah untuk mengirimkannya ke media seperti media cetak. Atau jika tulisan Anda sudah menjadi sebuah buku, Anda bisa mengirimkannya ke penerbit buku.
4. Teruslah menulis
 Jika naskah Anda ditolak atau sudah pernah diterbitkan, teruslah menulis. Kembangkan terus kemampuan Anda dan perbanyak karya-karya Anda.

Selain itu banyak pula tips yang dia bagikan, seperti tips disiplin menulis, mencari ide, cara menulis cepat, cara memilih judul, tips memenangkan lomba menulis, cara mengirimkan naskah ke penerbit, cara menulis buku, cara membuat pembaca penasaran dan masih banyak lagi.

Dengan segudang ilmu dan tips trik yang telah kita peroleh sejauh ini, sanggupkah kita menjadi penulis?

Juni 03, 2020

Dari PTK menjadi Buku

Ketika mendengar kata PTK, tentunya pemikiran seorang guru akan langsung teringat pada kenaikan pangkat,dan syarat-syaratnya. Syarat terberat dalam memenuhi angka kredit kenaikan pangkat biasanya adalah hasil penulisan Penelitian Tindakan Kelas. Dianggap berat karena membutuhkan waktu yang lama untuk menjalani semua prosesnya dari perencanaan, penelitian data,pelaksanaan melalui siklus-siklus, pengolahan data, pembuatan laporan, seminar hasil dan lain sebagainya. Dan tidak hanya satu, setiap jenjang pangkat membutuhkan jumlah kredit poin dari PTK yang berbeda-beda.
            
Tidak sampai situ saja. Setelah laporan PTK selesai, dicetak dan dijilid, langkah berikutnya yaitu melalui proses panjang penilaian. Entah dari tim penilai dupak atau dari instansi lain yang berhak menilai selama proses pembuatan PAK kenaikan pangkat. 
             
Lalu apa yang bisa kita lakukan supaya PTK hasil keringat dan pemikiran yang begitu rumit, tidak hanya menjadi onggokan sampah kertas kiloan? Ternyata PTK bisa dijadikan buku. Setelah proses pengeditan lagi supaya format yang terbentuk sesuai layakna buku, kemudian hasil karya tulis tersebut bisa diterbitkan dan diedarkan. Tentunya melalui proses bersama editor dan penerbit yang tertarik.
             
Materi mengenai penerbitan buku yang berasal dari PTK disampaikan oleh bu Hati, seorang guru yang juga editor.
Berbagai tips dan trik penulisan PTK menjadi buku dan contoh-contoh sistematikanya menjadi acuan yang jelas untuk para peserta. Salah satu tips yang beliau ucapkan adalah "Dalam mengubah PTK  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi, variabel bebasnya dari kata kunci judul buku kita. atau lebih memperluas isi bacaannya. tentunya  berdasarkan sumber yang relevan."

Dengan menerbitkan PTK menjadi buku berISBN, tidak hanya kita bisa berbagi ilmu, tapi juga kita bisa mendapatkan poin angka kredit untuk publikasi ilmiah. Selayaknya penerbitan buku, apabila banyak yang berminat dan membelinya akan menjadi keuntungan juga bagi isi dompet kita.

Mari berkarya dan menjadi manusia berguna.

Juni 01, 2020

Alat tulis online berupa Blog bisa menghasilkan prestasi dan prestise

Pernahkah kamu ingin bisa menulis sebuah buku? Banyak orang yang ingin sukses dari menghasilkan buku. Mengapa? karena royalti buku akan terus bertambah jika ada yang membeli buku tersebut.

Apakah gampang menulis buku? Tentunya tidak semudah saat kita membacanya. Butuh persiapan yang sangat panjang. Menulis konsep, kerangka, kata perkata, kalimat perkalimat, paragraf per paragraf. Bahkan untuk menulis status di media sosial saja butuh pengeditan jika tidak ingin status tersebut menjadi masalah.

Sesudah menjadi naskah pun tidak semudah itu meminta untuk diterbitkan, kecuali tentunya diterbitkan untuk diri sendiri dan dijadikan konsumsi pribadi. Ternyata butuh perjalanan panjang dari sebuah naskah menjadi buku yang dikonsumsi publik secara luas.

Untuk belajar menjadi penulis, saya mengikuti sebuah kegiatan diklat yang diselenggarakan melalui grup whatsapp. Kegiatan berisi materi tentang menulis ini diselenggarakan setiap tiga hari seminggu. 



Seorang guru sekaligus tokoh penulis membagikan ceritanya dalam sebuah cerita bahwa menulis blog bisa menghasilkan buku dan prestasi. Omjay atau Wijaya Kusumah berbagi cerita dan pengalaman yang berharga tentang bagaimana menulis diblog bisa menjadi buku dan bahkan sampai empat buku.

 Setiap buku memiliki kisah perjalanan sendiri yang berbeda-beda. Setiap buku dihasilkan dari perjuangan yang sangat berarti. Berikut sebagian kecil dari kisah yang terjadi:
Kisah satu:
"Buku catatan harian seorang guru blogger diterbitkan dalam waktu 6 bulan. Buku ini dikerjakan dengan sangat teliti oleh pak sukarno yang menjadi editornya. Selama pengerjaan buku tidak pernah satu kalipun kami bertatap muka. Pak Sukarno mengerjakannya di Semarang. Sedangkan omjay ada di bekasi. Kami berkomunikasi hanya lewat wa saja. Tulisan diambil dari kisah nyata omjay yang ditulis di blog kompasiana.com/wijayalabs."
Kisah dua:
"Buku melejitkan keterampilan menulis siswa diterbitkan dalam waktu 3 bulan. Buku ini adalah hasil penelitian tindakan kelas atau ptk yang lolos masuk final lomba karya tulis inovasi pembelajaran tingkat nasional. Berkat ptk ini omjay mendapatkan laptop baru dan uang jutaan rupiah. Bisa ke bali gratis naik pesawat garuda indonesia dan menginap di hotel bintang 5.
Awalnya omjay tidak tahu kalau hasil ptk bisa dijadikan buku ber isbn. Setelah belajar sama pak Lukman di jawa timur lewat online, omjay menjadi tahu ilmunya.
Ibu hati di Bandung menawarkan diri menjadi editornya. Tentu saja omjay senang sekali karena belum punya pengalaman sama sekali menulis buku dari hasil ptk. Alhamdulillah buku itu jadi dan banyak yang memesannya.
Berkat membuat laporan ptk yg baik saya dapat hadiah kuliah singkat ke china university of mining technology atau cumt. Omjay belajar steam di sana dan pulang bawa uang 21 juta."
Kisah Tiga:
"Buku Blogger ternama adalah sebuah buku yang diterbitkan dari hasil menulis di blog selama 6 bulan.
Buku ini diterbitkan oleh pak wiranto dari penerbit camp pustaka. Isinya kisah nyata omjay meulis di blog dan menjadi blogger ternama.
Lewat buku ini omjay mengajak kawan kawan guru untuk menulis di blog dan kemudian merajut tulisannya menjadi buku yang layak jual. Jadi tidak mengajari guru cara membuat blog. Sebab cara membuat blog dapat dengan mudah kita dapatkan di google.com dan youtube.com. Banyak orang baik yang sudah menuliskannya di internet.
Blogger ternama ditulis dari kisah kisah inspiratif bagaimana seorang guru yang biasa saja dapat menjadi guru yang luar biasa.
Bahkan berkat rajin menulos di blog omjay diundang keliling Indonesia dan diajak makan sianh di istana negara bersama presiden Jokowi. 
Itulah keajaiban ngeblog yang mengantarkan omjay menjadi blogger ternama. Bahkan kami suami istri bisa bulan madu gratis ke Singapura gara gara menulis di blog. Hal itulah yang ingon omjay tularkan dalm buku ini.
Bukan menularkan virus corona tapi menularkan virus ngeblog di kalangan guru Indonesia. Dengan begitu para guru menjadi blogger ternama dan menjadi guru blogger Indonesia."
Kisah Empat:
"Buku menulislah setiap hari adalah buku pertama kali yang omjay terbitkan di penerbit mayor. Perlu waktu 3 tahun menerbitkan bukunya. Omjay masih belum percaya diri menerbitkan buku. Sebab seringkali ditolak oleh penerbit mayor.
Namun omjay tak pernah putus asa. Buku akhirnya jadi berkat jasa mbak abdah khan. Berkat beliau buku itu menjadi enak dan renyah dibaca.
Kemudian buku itu diterbitkan oleh penerbit indeks jakarat dengan editor mas yuan acita. Sampai sekarang omjay belum pernah bertemu orangnya. Kabarnya beliau ada di Padang. Berkat tangan dingin beliau buku ini laku keras dan tersebar ke seluruh Indonesia. Berkat buku ini omjay membeli rumah baru. Tidak besar tapi cukup untuk berlibur bersama keluarga di wanaraja Garut Jawa Barat."

Berikut pesan yang beliau sampaikan diujung penyampaian materi:
"Omjay ingin menyampaikan kepada kawan kawan guru bahwa kolaborasi itu penting.
Keempat buku yang omjay terbitkan adalah berkat kolaborasi antara penulis dan editor. Penerbitbyang baik tentu memerluakn waktu dalam proses editingnya. Hal ini kurang disadari oleh para penulis pemula. Apalagi buat kawan guru yg menulis hanya untuk kenaikan pangkat.
Jadi menulis buku itu bertujuan berbagi ilmu dan pengalaman. Bukan sekedar menambah point untuk kenaikan pangkat saja."

Motivasi yang timbul adalah pertanyaan untuk diri sendiri. Bisakah kita mengukir prestasi seperti itu. Dimulqi dengan menulisi blog setiap hari. Menebalkan niat, belajar, menghasilkan ide dan mewujudkannya dalam tulisan.

Bermimpi Tatkala Usia di Ujung Senja

Pernahkah kamu merasa 
Yang kau mau tidak akan pernah terwujud? Pernahkah kau merasa 
Jalan yang kau pilih dalam hidup salah? Pernahkah kau merasa 
Kehidupan tak pernah memihakmu? Pernahkah kau merasa 
Langit biru tak lagi indah dan hujan tak lagi merdu? 

Ketika ujung kaki menolak melangkah Ketika mata yang lelah tak mau terpejam Ketika nafas membatasi gerak 
Ketika badan enggan kau angkat 
Dan 
Ketika otakmu 
Dan 
Ketika hatimu 
Dan Ketika perasaanmu
Mulai Mati 

Maka kau akan marah 
Marah kepada nasibmu 
Marah kepada orangtuamu 
Marah kepada saudaramu 
Marah kepada orang-orang yang menentukan hari-harimu 
Lalu 
Marah kepada Tuhan 

Karena kesempatan berbeda 
Karena keberuntungan yang berbeda 

Lalu kau menangis 
Meratapi hari yang pergi 
Menyesali sepi 
Meraungi ketidakbahagiaan 
Sampai akhirnya kau diam 
Dan mulai berandai 
Andai ... Andai ... Andai ... 
Lalu kau makin terdiam 
Karena semua andai harus kau hapus Nafasmu terengah
Dan hidupmu tak kan lagi berubah 
Tak ada lagi waktu untuk mimpi 
Tak berhak atas andai 
Tak layak berharap 
Karena 
Harimu 
Selesai